Percakapan ini terjadi beberapa jam setelah sanlat MAP
berakhir. Pada tanggal 28 Juli 2012, kira-kira jam setengah 5 lebih.
Di basecamp panitia ada Tsabit, Wafda, El, Ichfan, Ermi,
Kamila, dan Teh Gilang. El dan Ichfan sedang tertidur karena capek yang sudah
ditumpuk selama 3 hari sebelumnya.
“Ermi, akhwat pada
dapet SMS dari Teh Sirin ga?” tanya Tsabit padaku.
“SMS yang mana,
Bit?”
“Itu looh, yang
kisah tentang sebuah organisasi yang kekurangan dana dan..” “Ooh, iyaiya!
Akhwat semua di SMS-in Teh Sirin”
“Dikisah itu
kekurangan berapa deh?” Tanya Tsabit lagi untuk memastikan.
“10 juta!” jawabku
dengan penuh semangat karena sudah mengira-ngira apa pertanyaan Tsabit
selanjutnya.
“Nah, merekakan
akhirnya surplus ya.. Kalo kita dapet berapa, Mi?” Senyuman tampak jelas di
wajah Tsabit, Wafda, Kamila, dan Teh Gilang yang juga sedang berada di basecamp panitia.
“20 juta!!” Wajahku
tidak bisa menyembunyikan rasa gembira dan haru.
“Eeh salaah ermi.
Ai kamu, kita dapet 27 juta.” Kamila mengoreksi.
“Ooh iya, bener
deng, kita dapet 27 juta, Tsabit. Alhamdulillah..”
“Kalian pada sholat
tahajjud malemnya?” Tsabit melanjutkan.
“InsyaAllah, Eh,
maksudnya Alhamdulillah iya. Kalau kamu?”
“Aku engga euy, aku
hanya witir. Capek pisan malem itu.”
“Ohaha yaa gapapa.
Eh, keajaiban banget ya kita bisa dapet segitu. Malem itu tuh aku bener-bener
khawatir sanlat kita bakal kayak gimana, aku doa terus. Akhwat yang lain juga
kayaknya, hehe”
“Iya..
Alhamdulillah..”Tsabit mengakhiri pembicaraan tersebut.
inilah sms Teh Sirin itu...
0 comments: (+add yours?)
Posting Komentar