Mentoring minggu lalu, tepatnya pada hari Jumat, 30 November 2012 sangat berkesan! Untuk pertama-kalinya aku benar-benar menangis pada saat mentoring. Eaeaa kenapa bahasanya jadi begini? Niatnya pengen pakai bahasa baku, tapi asa aneh jadinya ._. Yasudah, kembali lagi. Mentoring minggu lalu itu bareng Teh Hasri, NK'08. Sebenernya teteh mentor aku itu Teh Diah, tapi Teh Diah lupa ada kegiatan apa, jadinya diganti sama Teh Hasri. Kami mentoring hanya bertiga, aku, Mila, dan Teh Hasri.
***
Selesai beres-beres keputrian di mushola aku berniat langsung ngebut ke masjid karena Teh Hasri sudah menunggu di sekre DKM (sekre DKM di lantai 3, masih di wilayah Masjid Masi'ina Sholihin/ Masjid 3 & 5). Namun, tiba-tiba ada segerombolan siswi dari Malaysia yang memang kebetulan lagi studi banding datang ke mushola. Mereka bertanya tempat sholat dan tempat wudhu dengan menggunakan bahasa Melayu yang sangat kental. Untungnya aku suka nonton Upin & Ipin, jadinya mudah beradaptasi dengan logatnya -_-". Aku menjawab seadanya, mereka pun agak kecewa ketika tahu bahwa tempat wudhu di mushola SMAN 5 itu terbuka, akhirnya aku mencari alternatif lain yaitu menawarkan ke masjid di lantai 3. Keren lho, semua siswi dari Malaysia-nya pakai kerudung panjang dan rok.
Kebetulan aku juga buru-buru ke masjid untuk mentoring, sekalian aja aku mengantarkan mereka. Eheheh padahal aku bukan OSIS atau apa, tapi aku malah memandu mereka ke masjid (Yaudahlah yaa). Ketika sudah di atas terlihat bahwa mereka sedikit kecewa lagi. Tempat wudhu di masjid juga terbuka, tapi tidak separah di bawah sih. Huaa aku malu sendiri melihat keadaan masjid dan mushola yang seperti itu. Mereka buru-buru karena habis dari SMA 5 mau ke Rumah Mod*, jadi tak apa-apa katanya wudhu di situ. Aku hanya meminta abang-abang yang lagi ngerenov tempat wudhu untuk pergi sebentar. Kami kenalan-kenalan dan berpisah deh di atas. Aku mentoring, mereka sholat dan bersih-bersih.
Oke, kembali ke mentoring.
Awalnya kami membahas tafsir surat Al-Falaq, lalu berujung jadi sharing-sharing. Teh Hasri menceritakan materi singkat menarik yang didapatkannya dari 'pengajian bulanan' di Salman dan ditambah dengan sharingan Mila, jadi weh aku melankolis. Kita hidup di dunia ini tuh bentar banget, bagaikan jeda antara adzan dengan iqamat, tapi penahkah kita sadar akan sempitnya waktu? Yaah dan intinya begitu deh. Teh Hasri memang sangat piawai dalam memaparkan sesuatu hingga menyentuh hati. Aku ngerasa kecil diantara Mila dan Teh Hasri. Mereka memiliki pengalaman hidup yang super semua. Ketika kita merasa masalah datang bertubi-tubi, disaat itu pulalah Allah menguatkan pundak kita. Allah itu sedang menyiapkan kita menjadi 'seseorang,' makanya wajar kalau banyak cobaan. Kita ga usah sedih, justru harus tambah kuat karena tadi, Allah sedang mematangkan kita untuk menjadi seseorang yang WAW di masa depan. Semangat, Kawan!!
0 comments: (+add yours?)
Posting Komentar