“Aku sudah selesai menyiapkan barang-barang yang kurasa dibutuhkan saat disana seefektif mungkin! Dimulai dari jaket, baju ganti, alat makan, alat mandi, dlsbg. Semua perlengkapan sudah kususun rapi dan kumasukan kedalam tas gendong cokelatku, kecuali jaket; karena jaket akan kupakai saat berangkat besok hari. Okee~ aku siap aku siap aku siap!”
Haihai.. Kalian tahu aku sedang mempersiapkan apa kan? Yap, benar! Saat itu aku sedang mempersiapkan keperluan home stayku… ihihi pada tanggal 20-22 Desember 2010, aku dan teman-teman kelas 9 angkatan 4 home stay di Desa Situ Daun, Kampung Cikupa, Kecamatan Tenjolaya, RT 01/RW 01- Bogor Barat. Ahaha ribet alamatnya~
Home stay saat itu adalah home stay pertama dan terakhir kaliku di SMPIP Baitul Maal. Yaa karena aku sudah kelas 9, semester 2 ini mesti focus pada ujian~ yoyo karena itu jugalah aku tidak membiarkan pengalaman home stay pertama dan terakhir kaliku di BM terbuang sia-sia! Aku siap bangun pagi! Tidak mau terlambat! Jam 06.30 mesti sudah stand by di Alfa Midi, okelaah~ cihuyy~
****
Hooahh~ aku bangun pada pukul 05.00 WIB. Hmm langsung buru-buru mandi. Wuutzz~ Aku sangat antusias pada acara home stay! Aku senang sekali, home stay yang kunantikan datang juga! Semua akan berjalan lancar, Bismillahirrahmanirrahim…
Aku sudah mandi, (^_^) langsung berangkat deh…
Aku berangkat bukan naik angkutan umum seperti biasanya, tapi naik ojek. Karena barang bawaanku cukup berat dan ukurannya agak besar, jadi menurutku lebih aman dan tepat naik ojek. 15 menit perjalanan dari rumah ke Alfa Midi (tempat janjian ngumpul), ternyata sudah ramai teman-teman. Ehehe… yang lain juga pada antusias sekali ternyata…
Setelah semua siswa/I lengkap, kami langsung meluncur, kira-kira pukul o7.00. Naik bus kecil atau metro mini yang cukup berangin plus berasap gitu seru juga lho! Aku duduk paling belakang, diantara ransel-ransel temanku. Memang rezekinya begitu (^o^”) hoho…
Beberapa jam kemudian, kami akhirnya sampai di tempat tujuan medan home stay. Waw~ tempat home staynya tidak seperti dalam bayanganku sebelumnya. Ternyata tempatnya tidak menyeramkan. Didepannya ada kolam ikan, dan di sekitannya ada kebun, masih asri lah pokoknya. Haha warna cat bangunannya juga rata-rata pink! Pemilik tempat kami bermalam ketika home stay itu adalah Bapak Kosasi. Bapak Kosasi ramah lho…
Sampai disana kami memindahkan barang-barang kami ke ruangan yang sudah ditentukan. Akhwat dan ikhwan pastilah dipisah. Setelah semuanya sudah selesai memindahkan barang masing-masing, kami langsung istirahat. Ada yang ngobrol, tiduran, atau hanya duduk-duduk saja. Oiya, ada juga yang langsung merangkai parcel lho~ anak-anak rajin…
Acara pertama itu dimulai setelah makan siang dan sholat dzuhur yang dijamak qashar dengan ashar. Acara pertamanya adalah perkenalan, dan tak lupa pesan dari bapak ibu guru agar kami semua tetap menjaga 5 S. Selesai perkenalan, kami semua jalan-jalan dengan ditemani oleh Om Anton, seorang sesepuh Desa Situ Daun. Umurnya sudah melebihi umur kakekku (lupa berapa umurnya, yang jelas diatas 75 tahun) tapi semangatnya Om Antron itu seperti umur 20-an! (XD) Keren kan?! Itulah mengapa sebabnya Om Anton masih dipanggil dengan sebutan ‘Om’ yang padahal sudah sesepuh desa (:D)..
Jalan-jalan bersama Om Anton sangat menyenangkan. Om Anton bercerita mengenai keluarga dan kehidupannya zaman dahulu, sangat menarik! Kami ke running water, Sungai Cinangneng, industri bunga kering, kolam ikan mas, peternakan lobster, dan terakhir peterenakan kelinci, memang jauh, tapi jadi tidak terasa.
Yaa.. kegiatan dihari pertama begitu-begitu deh pokoknya. Seruu laah…
Kalau dihari kedua, kami observasi ke suatu tempat sesuai kelompok/suku masing-masing. Kelompokku bernama Suku Lembah, awalnya kami mendapat bagian untuk observasi ke kolam ikan mas dan koki, tapi kami saling bertukar dengan kelompok ikhwan (lupa namanya suku apa), akhirnya kami mendapat bagian untuk observasi ke industri pengrajin bunga kering. Ehehe ketika observasi itu, kami juga sekalian memesan bunga keringnya lho~
Dihari kedua, selain observasi, kami membuat games untuk anak-anak di RT 01/ RW 01 Desa Situ Daun. Semua antusias! Alhamdulillah… dan setelah itu, sorenya kami juga mendapat game dari bapak ibu guru untuk menangkap ikan dengan tangan di kolam ikannya langsung. Hwa~ senangnya bukan main setelah berhasil menangkap ikannya, langsung dibakar!
Dihari ketiga, sama saja. Hanya berbeda suasana. Ihihi yang sempat narsis berfoto-foto ria.
Ada perasaan sedih ketika pulang. Huwaa~ pengalaman home stay yang mengesankan!!!
Siapa tuh Ermi?
- Ermida Debita
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Halo, nama lengkap saya Ermida Debita. Teman-teman yang sudah dekat memanggil saya Ermi, kalau yang baru kenal biasanya Ermida. Saya lahir 12-12-96. Sekarang saya sedang merantau ke Bandung untuk sekolah, tepatnya di SMAN 5 Bandung. Doakan saya semoga perantauan saya tidak sia-sia dan diberkahi Allah ya! Aamiin.
Diary Home Stay Ku…
Umur di Korea?
aku suka bingung, kok umur artis korea suka beda-beda yaa? apa yang ngebedain antara umur di korea sama umur internasional? ahaha setelah barusan aku browsing; ternyata, kalau buat menghitung umur di Korea itu ditambah 1 tahun! Soalnya waktu di masa kandungan selama 9 bulan, digenapkan menjadi 1 tahun. Jadi, bayi yang baru lahir disana sudah berumur 1 tahun lho~
Kalau buat perayaannya sendiri, ada 2 macam:
1. Perayaan 돌잔치 (dol sanchi)
Ini adalah perayaan ulang tahun khusus pada umur-umur tertentu.
pada saat setahun setelah lahir... (sebenarnya ulang tahun umur satu tahun, tapi kalau di sana perayaan dua tahun)
pada perayaan 돌잔치 ini, sama kayak budaya Jawa, anak kecil itu akan diberi barang2 yang menunjukkan masa depannya... jadi ada uang, benang, mie, pensil, buku, dan hmmm (authornya lupa)
kalau memilih uang, nanti besarnya akan jadi orang kaya...
kalau benang dan mie, katanya dia akan hidup panjang nantinya, maksudnya akan sehat
nah, kalau pensil sama buku... dia akan jadi orang pintar
2. Perayaan 회갑잔치 (hwigab sanchi)
ini adalah perayaan ulang tahun pada umur 61 tahun (umur Korea, kalau di negara kita umur yang ke 60)
ini pesta yang cukup besar, banyak makanannya...
http://asianfansclub.wordpress.com/
Contoh Hebat- Korea Selatan
Jika ditilik dari sejarah, pada tahun 1950 Korea Selatan termasuk negara miskin karena perekonomian negaranya hanya bersandar pada pertanian, belum lagi sempat hancur gara-gara pendudukan Jepang pada tahun 1945 dan Perang Korea pada tahun 1950. Diawal tahun 1960-an, perekonomian bangsa Indonesia tidak jauh berbeda dengan Korea. Namun, pada saat sekarang Korea Selatan menjadi negara perdagangan terbesar ke-11 di dunia. Korea Selatan adalah contoh negara yang sukses dan berkembang sebagai anggota OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) dan berhasil melakukan swasembada pangan dan pengembangan pendidikan tinggi dalam waktu yang singkat. Industri nasional Korea Selatan adalah Industri Semen, tetapi tidak banyak hasil alam yang bisa diandalkan dari Korea Selatan karena langkanya sumber daya alam terutama komoditi pertanian. Ini dikarenakan Semenanjung Korea adalah wilayah yang memiliki musim dingin yang panjang dan tanah yang berbatu sehingga daratan ini tidak mudah ditanami oleh berbagai macam tanaman pangan. Kondisi yang demikian tidak menjadi penghalang bagi kemajuan perekonomian, pembangunan dan pendidikan di negara ini. Pada dekade 1960-an hingga 1980-an, kalangan pengusaha Korea telah membangun hubungan dagang dan membuka akses pasar ke negara-negara kawasan seperti Jepang, bahkan telah menyeberang ke Amerika dan Eropa. Kebijakan pemerintah untuk memberikan suku bunga bank yang rendah pada wirausahawan dalam negeri turut mendorong berkembangnya perekonomian mikro. Korea Selatan menjadi salah satu negara eksportir barang manufaktur berteknologi tinggi utama, mulai dari elektronik, mobil/bus, kapal, mesin-mesin, petrokimia hingga robotik. korporasi raksasa Samsung, LG, Hyundai-Kia, KB Financial Group, industry perkapalan dan SK. Bahkan, Burj Dubai, Gedung Tertinggi di dunia yang terdapat di Dubai, dibangun oleh Samsung Engineering & Construction Korea Selatan. Kapal penumpang terbesar di dunia bernama MS Oasis of the seas juga merupakan kapal yang dibuat oleh perusahaan Korea Selatan STX Europe.
Setelah perekonomian Korea Selatan mengalami kemajuan maka kualitas dan keterjangkauan bidang pendidikan ditingkatkan. Pemerintah memberi perhatian besar pada bidang pendidikan serta investasi agresif di kegiatan penelitian. Sebagai buktinya, pemerintah Korea Selatan menaikkan gaji guru sebesar dua kali lipat karena guru merpakan ujung tombak dan aktor vital dalam pengembangan dunia pendidikan. Pemerintah juga mengambil langkah-langkah ekspansif antara tahun 1960-an dan 1990-an guna memperluas akses pendidikan bagi segenap warga negara. Komitmen Pemerintah Korea Selatan terhadap pembangunan pendidikan tercermin pada public expenditure
Disamping faktor pendidikan, keberhasilan Korea Selatan dalam pembangunan dikaitkan dengan karakter bangsa. Tumbuhnya jiwa kewiraswastaan, tenaga kerja yang sangat terlatih, pemerintahan yang relatif bersih, makroekonomi yang solid, dan kondisi sosial-politik yang relatif bebas dari konflik jelas didukung oleh budaya kerja keras dan etos kerja yang tinggi. Selain “political will” pemerintah Korea Selatan yang tinggi terhadap pembangunan bangsanya, mentalitas rakyat Korea sudah terbentuk yaitu dengan mencintai negara, bangga dan cinta menggunakan produk lokal serta tidak konsumtif. Prinsip Negara Korea Selatan adalah “paling aman dan paling murah”, karakter bangsa yang sangat mengedepankan efisiensi jelas termanifestasi pada prinsip negara tersebut. Bagi rakyat Korea Selatan, krisis merupakan langkah awal dalam menuju gerbang kesuksesan. Krisis yang dalam bahasa Korea memiliki bunyi wi-qi, wiqi adalah kesempatan baru merupakan representasi simbol bahasa pada rakyat Korea Selatan bahwa krisis merupakan saat dimana suatu kesempatan baru muncul.
Bukti nyata dari karakter rakyat Korea Selatan yang begitu mencintai negaranya adalah lahirnya “gerakan emas”. Gerakan emas merupakan gerakan pengumpulan emas yang dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan. Pengumpulan emas senilai 25 Milyar US $ yang selanjutnya dijual ke luar negeri merupakan upaya bersama dalam mengatasi krisis keuangan di Korea Selatan. Bahkan, Prof. Yang menceritakan bahwa ibu kandungnya sendiri ikut menyumbang cincin emas pernikahan yang telah dimiliki selama puluhan tahun. Ketika Prof. Yang melarang keputusan ibunya tersebut karena berpendapat bahwa cincin emas itu bernilai sakral dan menjadi lambang dari kehadiran si ayah yang telah tiada, maka si ibu dengan lugas menjawab “negara harus diutamakan”. Pengorbanan yang diberikan rakyat kepada negara tentu dilatarbelakangi oleh besarnya rasa kepercayaan publik pada negara dan institusi negara. Hal ini tidak mengherankan, karena birokrasi dan pemerintahan Korea Selatan terkenal sangat bersih, tidak korup dan sangat efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Rothstein dan Stolle bahwa negara dan institusi negara memiliki kapasitas untuk membangun kepercayaan publik. Kepercayaan publik menajdi sedemikian fundamental karena berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Di bidang politik, Korea Selatan menghadapi persoalan yang cukup rumit. Negara tetangganya di sebelah utara, Korea Utara, menjadi pemicu dari tekanan politik yang didapat Korea Selatan. Korea Utara dan Korea Selatan pernah bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Sempat terjadi perang diantara Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 1950 namun terjadi gencatan senjata pada tahun 1953. Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara semakin tidak harmonis sejak Korea Utara memiliki misil nuklir dan melakukan beberapa kali tes misil. Tidak hanya Korea Selatan, negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Rusia bahkan lembaga sebesar PBB menyerukan penghentian uji coba dan kepemilikan nuklir di Korea Utara. Namun, Korea Utara menafikkan seruan ini bahkan memanfaatkan kemampuan nuklirnya untuk berdiplomasi dengan negara lain terutama dengan Amerika Serikat. Pada tahun-tahun belakangan ini terjadi beberapa bencana yang mengakibatkan kelaparan massif di Korea Utara. Banjir besar yang terjadi pada tahun 2006 dan kegagalan panen yang melanda pada tahun 2009 menyebabkan berjuta-juta penduduk Korea Utara kelaparan. Terjadi penurunan jumlah bantuan internasional pada pertengahan 2009, karena Korea Utara dinilai melanggar kesepakatan larangan melakukan uji coba oleh nuklir. Polemik program nuklir Korea Utara tidak bisa menyembunyikan kenyataan bahwa jutaan rakyat Korea Utara tengah diserang bencana kelaparan. Menyadari keadaan yang dilematis ini, Korea Selatan berkeinginan untuk mengirimkan bantuan makanan namun tekanan politik yang begitu kuat terutama dari Amerika Serikat menghambat political will pemerintah Korea Selatan tersebut. berupa besarnya jumlah anggaran pendidikan. artinya adalah waktu darurat dan
Pada akhirnya, kita dapat melihat Korea Selatan yang awalnya hanyalah negara pertanian tradisional paling miskin, sekarang negara ini bangkit dan menjadi negara industri modern. Pengalaman Korea Selatan dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dapat menjadi pijakan bagi Indonesia untuk belajar dan mengadopsi nilai sosial serta program kerja mereka bagi kemajuan bangsa. Korea Selatan merupakan bangsa yang menggunakan persoalan krisis ekonomi nasionalnya sebagai basis dan pemicu semangat untuk sebuah upaya perbaikan. Sangat menarik untuk mempelajari Korea Selatan dari perspektif ekonomi dan sosial.
http://www.map.ugm.ac.id/
Sedikit Mengenai Negaraku...
Globalisasi sudah menjadi kenyataan yang telah ada sejak lama, Percepatan globalisasi semakin nyata melalui perkembangan komunikasi data. Dalam globalisasi batas negara hampir tidak ada, perjanjian WTO mempertegas hal ini. Setiap negara anggota WTO akan menurunkan bea masuk tarif impor sehingga diharapkan ekonomi negara anggota akan berkembang sesuai spesialisasi produk masing-masing negara. Meskipun demikian pemain besar globalisasi adalah negara maju melalui koorporasi besar yang memiliki keunggulan politik, ekonomi dan teknologi.
Paradigma globalisasi pada hakekatnya adalah neo kolonialisme yang di perkirakan akan terjadi oleh salah seorang founding father Indonesia “Bung Karno”. Sejarah bangsa-bangsa maju yang nota bene adalah agresor atau penjajah yang telah menikmati hasil jajahan mereka di masa lalu sehingga mereka dapat menggunakannya pada kepentingan inovasi produk mereka. Bila dianalogikan negara maju dengan negara berkembang dalam globalisasi adalah pertempuran antara “David” dengan “Gooliath” sehingga kompetisi yang terjadi adalah kompetisi yang tidak adil sama sekali.
Globalisasi memang sudah diciptakan sejak lama oleh bangsa2 maju melalui pemberian hutang secara kontinu kepada negara yang memiliki kekayaan alam sehingga bangsa-bangsa ini menjadi tergantung pertumbuhan ekonominya kepada hutang. Para agen globalisasi membuat laporan-laporan yang bagus mengenai negara obyek, Bank dunia, IMF dan ADB merupakan kepanjangan tangan dari negara G7 yang menguasai ekonomi lebih dari 70 % di dunia.
Akibatnya adalah negara yang “Kaya” seperti halnya indonesia dibuat tidak berdaya akan hutang, masih ingat dalam ingatan kita bahwa dalam masa orde baru kita disebut-sebut macan asia, pertumbuhan ekonominya lebih dari rata-rata, infrastruktur pada saat itu dibangun dengan terencana, harga pangan murah, harga bahan bakar murah dsb. Tapi segala macam itu dibangun dengan hutang. Hal ini diperparah dengan praktek korupsi yang merajalela, dan apabila dampak hutang luar negeri terhadap ekonomi indonesia diambil sebagai penelitian disertasi ada hipotesa bahwa yang menjadi asset pembangunana yang bersumber dari hutang luar negeri hanya 50 % dan sisanya menguap kepada koruptor baik dalam maupun luar negeri.
Apabila kita bayangkan keuangan suatu negara ke dalam suatu perusahaaan, maka perusahaan layak diberi hutang apabila perbandingan antara equity dengan kewajibannya adalah lebih besar atau sama dengan satu. Artinya ekuitas dari suatu negara harus lebih besar daripada kewajibannya. Sebaliknya yang terjadi dengan Indonesia saat itu jumlah kewajiban dibandingkan dengan ekuitas jauh lebih besar, namun negara donor terus memberikan bantuan mengingat asset yang dimiliki bangsa kita sangat besar dan diyakini akan cukup untuk membayar hutang tsb.
Krisis moneter 1998 adalah cairnya puncak gunung es dari candu hutang yang dilakukan pemerintah orde baru, masih ingat dalam ingatan kita bagaimana mantan presiden soeharto terpaksa menandatangani perjanjian “obat mujarab” dengan IMF. Dengan bersila tangan Mr. Camdessus menyaksikan pak Harto menandatangani perjanjian obat mujarab itu. Padahal resep IMF bukanlah mujarab melainkan tambahan racun yang di buat untuk mendorong terjadinya gejolak di masyarakat sehingga timbul kerusuhan akibat akumulasi kekacauan ekonomi dengan ditutupnya 16 bank, kenaikan harga bbm, dicabutnya beberapa subsidi bahan pokok dsb.
Setelah pak Harto lengser kemudian reformasi digulirkan, banyak kemajuan dari segi ketatanegaraan bangsa kita yang kemudian menjadi salah satu bangsa besar demokrasi. Namun demikian sektor birokrasi dan hukum nyaris tidak berubah, motto kalau masih bisa dipersulit kenapa harus dipermudah masih menjadi paradigma birokrat sementara aparat hukum makin semrawut dengan keputusan hukumnya yang lebih berpihak kepada yang kuat secara politik dan ekonomi. Sudah capek rasanya kita melihat koruptor dihukum lebih rendah daripada maling kambuhan dan ini hanya terjadi dibumi yang kita cintai yang bernama Indonesia. Selain itu reformasi di anggap oleh sebagian besar rakyat hanyalah membawa kesulitan dimana harga bahan pokok mahal dan bbm tinggi, meskipun kondisi saat ini tidak dapat diputuskan dari kisah masa lalu bangsa penghutang ini.
(sedih... ingin sekali memajukan negara Indonesia! aku cinta negara ini, belajar belajar berdoa. semangat!!!)
http://mppijaya.wordpress.com/
Bunga Kering
hello hello..
mau cerita plus promosi nih, haihai. waktu itu aku homestay, terus observasi ke industri pengrajin bunga kering di daerah itu. alamat lengkap daerah homestaynya adalah desa Situ Daun, kecamatan Tenjolaya, RW 01 RT 01, Bogor Barat. hmmm tau ga tau ga? di daerah itu, rata-rata profesi warganya adalah pengrajin bunga kering. hampir disetiap rumah semua anggota atau minimal salah satu anggota keluarganya pasti ada yang bisa membuat rangkaian bunga kering. keahlian mereka itu katanya sih turun menurun, tapi kalau mau belajar juga bisa kok. minimal 1 bulan belajar, sudah pintar membuar rangkain bunga kering. oya dulu, pengrajin bunga kering dari desa Situ Daun itu makmur makmur, karena banyak omset dan untung yang didapat dari hasil penjualan. yaa.. mungkin karena dulu juga rangkaian bunga kering itu jarang-jarang ada yang menjual. huwaa tapi sekarang~ dimana-mana ada. pengrajin pengrajin bunga kering dari desa Situ Daun itu sudah banyak yang berhenti berkarya. ya, mereka kehabisan modal sebab gulung tikar karena sudah banyak saingan dari mana-mana. ukuran bunga kering itu macam macam. harganya sesuai ukurannya. kalau beli langsung kesana, ukuran sedang: Rp 15.000,- jika ukuran besar: Rp 35.000,-
sebenarnya harganya tergantung industri yang jualnya. hehehe rangkaian bunga kering itu kalau dijual dijakarta, yang ukuran sedang bisa sampai Rp 50.000,- keatas lho.. oiya, warna warna bunganya juga bisa dipesan... hihihi ^^