Serunya Super Camp!
(Cobaan Dihari Kedua)
“Akhirnya! Waktunya tidur. Hhooaah~” ujarku ketika mendapatkan waktu tidur.
Ya, hari ini adalah malam kedua dihari kedua super camp. Aku begitu lelah, lelah karena aktivitas pada siang harinya yang sungguh menguras tenaga. Kurasa teman-teman sekelompokku yang lain juga merasakannya, terbukti dari wajah mereka yang tidak dapat membohongiku.
Begitu beberapa temanku masuk tenda, siap membagi tempat untuk tidur yang terbatas, tiba-tiba mereka mengeluh kencang.
“Hwaa~ banyak banget semut disitu!” suaranya cukup mengagetkan karena mereka mengeluh secara serempak. Namun sepertinya tidak terdengar sampai tenda regu lain.
Aku dan teman-teman sekelompokku yang masih diluar langsung masuk ke dalam tenda untuk memastikannya. Ternyata benar. Dari apa yang kulihat, banyak semut memenuhi sebagian tenda kami, tenda regu Shofiyyah! Hwa~ aku berteriak dalam hati. Sebagai ketua regu aku harus mencari solusi terbaik! Otakku langsung kuminta berfikir keras. Bagaimana bisa seperti ini? Tidak mungkin melapor Pembina, karena sepertinya semut-semut itu datang atas undangan beberapa teman dari regu Shofiyyah yang khilaf. Ya, mereka membiarkan sampah snacknya terbaring tenang didalam tenda, bukannya dibuang ditempat sampah yang telah disediakan diluar. Kami pasti akan dikatakan ceroboh. Tidak mungkin menumpang tidur ditenda regu lain, karena belum tentu untuk tidur regu sendirinya saja luas. Pasti sudah dipaksakan muat. Oh~ waktu tidur yang kunantikan. Aku harus bersabar!
Akhirnya, aku berkata tegas pada teman-teman sekelompokku yang lain.
“Sudah sudah. Jangan mengeluh terus. Semut-semut ini datang karena kecerobohan kita juga. Gak mungkin kita lapor Pembina atau numpang ditenda regu lain. Kalau begitu, kita tetap tidur dan bayangin gak ada semut. Kalau kita gak ganggu, mereka juga gak bakalan ganggu. Oya, jangan dibunuh-bunuhin. Dosa. Udah ya, tidur aja…” tanggapanku dari apa yang kifikirkan sebelumnnya. Aku memang sudah lelah, jadi tidak ingin mencari jalan yang ribet.
“oke, deh…” jawab yang lain.
Dengan wajah yang sepertinya terpaksa, mereka melanjutkan membagi tempat untuk tidur. Dan sebagian tenda yang dipenuhi semut-semut itu tidak didekati. Jadi, tempat tidur yang sebelumnya terbatas makin terbatas.
Setelah mendapatkan posisi yang sesuai dan nyaman siap untuk tidur, tiba-tiba ada suara ledakan mengagetkan yang berasal dari api unggun.
“DUAAARR” suara ledakan kencang dimalam sunyi kedua super camp 2009.
Walaupun ledakan itu hanya terdengar sekali, tetapi cukup untuk membuat gaduh seluruh peserta super camp, baik yang masih terjaga atau yang sebelumnnya sudah tidur. Ekspresiku ketika itu memang sempat kaget. Dan suasana didalam tenda kelompokku pun yang sebelumnnya tenang siap tidur, menjadi ikut gaduh pula. Tapi karena kondisiku yang sangat lelah, aku langsung berkata pada teman-teman sekelompokku yang lain.
“Aduuh.. udah ah, udah, jangan kaget sampai kayak gitu. Biasa aja kali. Itu hanya peringatan agar kita cepat tidur. Makanya, yok, tidur…” jawabku dengan santai yang mulai memejamkan mata.
Teman sekelompokku yang penasaran tidak bisa diam. Ia langsung membuka retsleting (zipper) tenda dan memastikan keadaan diluar. Aku yang siap tidur, tidak berselera untuk melihatnya. Tapi, aku dapat mendengar anak-anak diluar berteriak.
“Wah, irul nih buang gas! Irul buang gas!” ujar teman-teman ikhwan seperti menyalahkan.
Aku berfikir, ha ha kasihan sekali Irul disalahkan. He he anak-anak ikhwan lucu sekali bercandanya. Jelas-jelas tadi itu suara ledakan, kok Irul dikatakan buang gas. Masa’ dibilang kentut.
Temanku yang memeriksa keadaan keluar langsung memberitahu apa yang terjadi.
“Ledakan itu gara-gara Irul. Dia buang gas sembarangan. Bukan peringatan untuk tidur, itu karena Irul buang gas,” ujar Shabrina, teman sekelompokku dengan yakin.
“Haah? Kok Irul buang gas jadi suara ledakan?” aku dan teman-teman yang lain bertanya-tanya karena memang masih bingung.
“Iiih maksudnya tabung sisa gas kelompok Irul, Irul buang ke api unggun yang menyala disitu,” jawab Shabrina memperjelas sambil menunjukkan tangannya kearah api unggun.
“Ooohh…” aku dan teman-teman yang lain baru mengerti.
“Ya sudah, yuk tidur. Biar Pak Ari yang ngurus Irul,” aku memberi saran.
“Ayuuk, capek banget nih,” jawab teman-teman.
Dalam hatiku saat itu, waah super camp yang seru dengan pengalaman yang sulit dilupakan. Ha ha ada-ada saja. Alhamdulillah, bersyukur sekali dapat merasakan super camp kali ini. Sayangnya ini super camp terakhir di SMP. Haah~ kelas 9 nanti adanya home stay. Semoga saja dapat lebih seru dan pengalamannya makin mengasyikkan hingga sulit dilupakan. Dan juga, semoga besok dapat long march menuju air terjun dengan mantap! He he Amiin…
Tidak membutuhkan waktu lama kami semua, regu Shofiyyah dapat memjamkan mata untuk beristirahat. Kami beristirahat dengan baik. Hingga keesokan harinya siap lahir batin long march menuju air terjun. Alhamdu…lillah!
Ermida Debita 9b (14/11/10)
Siapa tuh Ermi?
- Ermida Debita
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Halo, nama lengkap saya Ermida Debita. Teman-teman yang sudah dekat memanggil saya Ermi, kalau yang baru kenal biasanya Ermida. Saya lahir 12-12-96. Sekarang saya sedang merantau ke Bandung untuk sekolah, tepatnya di SMAN 5 Bandung. Doakan saya semoga perantauan saya tidak sia-sia dan diberkahi Allah ya! Aamiin.
Serunya Super Camp!
Ermida Debita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: (+add yours?)
Posting Komentar